Di labo, cek lintasan dilakukan dengan menggunakan window Line pada software Solaris yang digunakan. Dengan menggunakan window Line kita dapat melihat kegagalan pada instrumen di lintasan, baik kabel, FDU, geophone, LAUX, LAUL, dan baterai. Kegagalan tersebut diindikasikan dengan warna merah pada lambang instrumen pada window Line. Kita juga dapat melihat nilai numeriknya.
Tampilan window Line
Keterangan:
(1) Tab untuk memilih tampilan yang diinginkan.
(2) Indikator warna merah akan muncul pada tab apabila terjadi kegagalan pada tampilan tersebut.
(3) Peinrtah untuk membuka sebuah clone dari window utama Line. Pada panel clone kita dapat memilih tampilan yang berbeda.
(4) Tombol ini digunakan untuk memilih tipe tes yang ingin dilaksanakan. Hasil tes dapat ditampilkan dengan menekan tombol GO.
(5) Tab untuk memilih tampilan grafik dan numerik.
(6) Tombol untuk mematikan dan menghidupkan power supply ke line.
(7) Menampilkan banyaknya elemen yang mengalami kegagalan, dan banyaknya elemen yang terdeteksi.
(8) Lokasi pointer mouse yang berada di panel grafik.
(9) Legenda: menampilkan batasan Quality Control yang telah diprogram sebelumnya. Pada tampilan grafik, elemen yang dites akan berwarna hijau jika elemen tersebut berada pada limitnya, dan akan menunjukkan warna merah atau biru apabila berada diluar limit yang telah ditentukan.
(10) Tombol zoom out yang akan menampilkan faktor zoom sebelumnya.
(11) Tombol view all yang akan menghilangkan zoom.
Terdapat tiga pilihan tampilan pada window Line, yaitu topographic view, numeric view, dan histogram view.
A. Topographic View
(1) Tab untuk memilih tampilan yang diinginkan.
(2) Indikator warna merah akan muncul pada tab apabila terjadi kegagalan pada tampilan tersebut.
(3) Peinrtah untuk membuka sebuah clone dari window utama Line. Pada panel clone kita dapat memilih tampilan yang berbeda.
(4) Tombol ini digunakan untuk memilih tipe tes yang ingin dilaksanakan. Hasil tes dapat ditampilkan dengan menekan tombol GO.
(5) Tab untuk memilih tampilan grafik dan numerik.
(6) Tombol untuk mematikan dan menghidupkan power supply ke line.
(7) Menampilkan banyaknya elemen yang mengalami kegagalan, dan banyaknya elemen yang terdeteksi.
(8) Lokasi pointer mouse yang berada di panel grafik.
(9) Legenda: menampilkan batasan Quality Control yang telah diprogram sebelumnya. Pada tampilan grafik, elemen yang dites akan berwarna hijau jika elemen tersebut berada pada limitnya, dan akan menunjukkan warna merah atau biru apabila berada diluar limit yang telah ditentukan.
(10) Tombol zoom out yang akan menampilkan faktor zoom sebelumnya.
(11) Tombol view all yang akan menghilangkan zoom.
Terdapat tiga pilihan tampilan pada window Line, yaitu topographic view, numeric view, dan histogram view.
A. Topographic View
Pada tampilan Topographic kita dapat melihat hasil cek elemen di lintasan dalam bentuk grafik. Kita dapat memilih informasi yang akan ditampilkan, diantaranya adalah:
- informasi dari survei
- informasi unit-unit di lapangan
- informasi dari level noise
Dengan mengklik tombol GO pada tampilan Sensors dan Instrumen maka akan dilakukan tes QC yang dipilih pada unit yang telah dipilih. Apabila tidak ada unit yang dipilih, maka tes akan dilakukan pada seluruh survei. Hal ini akan menghapus hasil tes sebelumnya, dan unit-unit akan menampilkan warna biru sampai tes selesai dan hasil tes yang baru tersedia. Apabila kita melakukan tes dan terdapat unit yang berwarna abu-abu hal tersebut berarti unit tersebut sibuk. Apapun tampilan informasi yang ditampilkan, hasil tes yang lain hanya perlu dilakukan dengan satu kali klik.
1. Tampilan Sensors
Dari tampilan ini kita dapat melihat tipe dari sensor yang digunakan, dan hasil tes yang dilakukan dari seluruh survei yang digunakan. Pada partai ini tipe sensor yang digunakan hanya geophone. Jenis tes yang dapat dilakukan antara lain:
- Resistance :
Tes Resistance/hambatan dilakukan untuk melihat apakah hambatan geophone berada pada batas yang telah ditentukan. Batasan hambatan yang dapat ditoleransi adalah 1.200 – 1.800 Ohm. Apabila geophone masih dalam toleransi tersebut maka tampilan sensor akan berwarna hijau, apabila hal yang sebaliknya terjadi maka sensor akan berwarna merah.
Hambatan geophone dapat lebih kecil dari 1.200 Ohm akibat geophone tersebut terguncang akibat adanya aktivitas di sekitar geophone tersebut, atau dapat juga disebabkan karena terjadi short di goephone tersebut. Sedangkan hambatan geophone yang lebih besar dari 1.800 Ohm akibat terjadinya mati separuh/half dead pada geophone. Mati separuh tersebut dapat terjadi karena adanya open pada geophone.
Apabila terjadi kegagalan pada hambatan geophone maka solusi yang pertama dilakukan adalah melihat apakah ada aktivitas di lintasan tang menyebabkan geophone bergetar, apabila tidak ada maka langkah berikutnya adalah dengan mengganti geophone tersebut dengan yang baru.
- Tilt :
Tes Tilt dilakukan untuk melihat kualitas dari rojokan. Tes Tilt akan menunjukkan kegagalan apabila geophone dirojok tidak dengan posisi tegak. Geophone yang yang belum dirojok juga akan menunjukkan kegagalan pada tampilannya yang diindikasikan dengan warna merah.
Apabila terjadi kegagalan pada Tilt maka hal pertama hal pertama yang dilakukan adalah mencari informasi apakah geophone tersebut sudah dirojok atau belum, apabila geophone tersebut sudah dirojok tetapi masih menunjukkan kegagalan Tilt maka solusi berikutnya adalah dengan melakukan rojok ulang.
- Leakage :
Tes Leakage adalah untuk memeriksa apakah ada kebocoran arus pada geophone. Leakage dapat terjadi karena kabel geohone yang terkelupas atau casing geophone yang pecah. Kasus leakage lebih banyak terjadi pada lokasi yang berair. Leakage juga dapat terjadi apabila kepala take out geophone kotor. Leakage juga dapat terjadi apabila ada aktivitas dilapangan yang menyebabkan geophone bergetar.
Solusi pertama yang dilakukan apabila terjadi kasus leakage adalah dengan membersihkan take out geophone, apabila hal tersebut sudah dilakukan tetapi leakage masih terjadi maka harus dilakukan pergantian geophone. Kasus leakage dapat dikurangi dengan memastikan konektor antara take out geophone dengan FDU tidak basah, yaitu dengan menggantung FDU tersebut dan melindunginya agar tidak terkena tetesan air hujan.
2. Tampilan Seismonitor
Pada Seismonitor kita dapat melihat sinyal input dari sensor. Seismonitor menampilkan spread yang aktif :
- Sensor yang aktif muncul sebagai kotak-kotak berwarna hijau,
- Sensor yang mati muncul sebagai kotak-kotak berwarna merah,
- Sensor yang di-mute muncul sebagai kotak-kotak berwarna biru tua,
- Trace yang tidak ada sensor di tampilkan dengan tanda tambah berwarna kuning.
Tampilan window Topographic View tab Sensor
Ketika seismonitor diaktifkan, tampilan ini memungkinkan kita untuk memonitor real-time noise. Terdapat delapan tingkat besarnya noise pada setiap receiver dengan kenaikan sebesar 6 dB, tingkatan noise tersebut juga diwakilkan dengan tinggi dan warna (dari hijau sampai merah) tergantung pada gain yang dipilih pada seismonitor. Warna merah adalah tingkat skala tertinggi. Sedangkan warna hijau berarti tidak ada noise yang diterima oleh geophone.
Tampilan window seismonitor ketika penembakan
B. Numeric ViewDari seismonitor kita dapat melihat noise-noise yang terdeteksi oleh geophone. Dengan menggunakan gain 42 dB kita masih dapat melakukan penembakan walaupun masih terdapat noise yang berwarna putih (-30 dB) sampai noise yang berwarna kuning (-18 dB), hal tersebut dikarenakan getaran noise tersebut masih terlalu lemah dibandingkan dengan getaran seismik yang ingin diukur. Namun harus diperhatikan noise yang konstan, seperti noise akibat mesin, karena walaupun noise yang diterima kecil tetapi akan merusak data. Sedangkan noise yang disebabkan oleh tegangan tinggi, walaupun terekan, masih dapat dihilangkan dengan melakukan notch pada frekuensi tegangan tinggi tersebut (50 Hz di Indonesia).
3. Tampilan Instrument
Tampilan ini menunjukkan konektivitas dari instrumen di lapangan yang berada pada survei.
3. Tampilan Instrument
Tampilan ini menunjukkan konektivitas dari instrumen di lapangan yang berada pada survei.
Tampilan window Topographic View tab Instrument
Dengan memilih tampilan Instrumen kita dapat melihat hasil dari self-test yang muncul pada panel grafik. Kode pewarnaannya adalah sebagai berikut :
- Hijau : Unit yang teridentifikasi dan hasil self-testnya benar
- Jingga : Unit yang teridentifikasi tetapi tidak ada self-test yang dilakukan, hal ini terjadi karena ada masalah dalam transmisi.
- Merah : Unit yang tidak dapat digunakan karena self-testnya mengalami kegagalan.
- Hijau : Unit yang teridentifikasi dan hasil self-testnya benar
- Jingga : Unit yang teridentifikasi tetapi tidak ada self-test yang dilakukan, hal ini terjadi karena ada masalah dalam transmisi.
- Merah : Unit yang tidak dapat digunakan karena self-testnya mengalami kegagalan.
Pilihan tampilan pada window tab Instrument
Apabila terjadi bad auto test pada FDU maka harus dilakukan pergantian kabel link. Sebelum menggantinya kabel link maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mencek apakah kabel link penggantinya dalam kondisi bagus. Kabel link yang baru tersebut diperiksa dengan menyambungkannya pada line sehingga dapat dicek oleh Labo. Kabel tersebut disambungkan ke line sebelum dibentang atau masih dalam keadaan tergulung. Setelah dicek dan hasilnya bagus maka baru kemudian kabel link tersebut dibentang, disambungkan ke kabel berikutnya, dan menyambungkan take out geophonenya ke FDU. Kabel lama yang rusak dikeluarkan, diberikan pita merah dengan diberikan keterangan jenis kerusakan yang terjadi. Serial Number kabel link yang rusak tersebut dicatat, demikian juga dengan nomor FDU yang mengalami kerusakan. Hal tersebut untuk mempermudah proses perbaikan kabel link tersebut yang dikerjakan di gudang Labo.
Apabila terjadi Transmit Error pada kabel diantara FDU maka akan direpresentasikan pada panel Instrument dengan kabel penghubung antar FDU yang berwarna kuning. Transmit Error terjadi apabila kabel tidak dapat mentransfer data dengan baik. Apabila terjadi transmit error maka harus dilakukan pergantian kabel link. Apabila terjadi transmit error pada saat perekaman dapat menyebabkan Line Cut.
4. Tampilan Batteries
Tampilan ini menunjukkan tampilan power supply unit yang berada di dalam survey. Tombol di pojok atas kiri memungkinkan kita untuk menampilkan atau menyembunyikan beberapa elemen.
Kita dapat mengatur tegangan baterai minimum yang digunakan di Line dengan menggunakan Threshold. Apabila ada baterai yang berada di bawah batas minimum yang telah kita tentukan maka tampilan baterai akan berwarna merah. Baterai yang lemah harus dikeluarkan untuk diisi kembali. Pemasangan jumper baterai yang tidak bagus dapat menyebabkan tegangan baterai yang terukur menjadi lebih kecil dari tegangan baterai yang sebenarnya. Tegangan operasional LAUX dan LAUL adalah 10,5 – 15 Volt DC.
Apabila terjadi Transmit Error pada kabel diantara FDU maka akan direpresentasikan pada panel Instrument dengan kabel penghubung antar FDU yang berwarna kuning. Transmit Error terjadi apabila kabel tidak dapat mentransfer data dengan baik. Apabila terjadi transmit error maka harus dilakukan pergantian kabel link. Apabila terjadi transmit error pada saat perekaman dapat menyebabkan Line Cut.
4. Tampilan Batteries
Tampilan ini menunjukkan tampilan power supply unit yang berada di dalam survey. Tombol di pojok atas kiri memungkinkan kita untuk menampilkan atau menyembunyikan beberapa elemen.
Kita dapat mengatur tegangan baterai minimum yang digunakan di Line dengan menggunakan Threshold. Apabila ada baterai yang berada di bawah batas minimum yang telah kita tentukan maka tampilan baterai akan berwarna merah. Baterai yang lemah harus dikeluarkan untuk diisi kembali. Pemasangan jumper baterai yang tidak bagus dapat menyebabkan tegangan baterai yang terukur menjadi lebih kecil dari tegangan baterai yang sebenarnya. Tegangan operasional LAUX dan LAUL adalah 10,5 – 15 Volt DC.
Pada tampilan numeric kita dapat melihat hasil tes yang diperoleh dalam bentuk numerik. Apabila ada sensor, FDU, atau baterai yang mempunyai karakteristik diluar yang telah ditentukan, maka nilai karakteristik sensor, FDU, dan baterai tersebut pada tabel akan mempunyai latar belakang warna merah. Kita juga mempunyai pilihan untuk hanya menampilkan yang memiliki kegagalan saja dengan memilih Only Error. Tipe data yang bisa dipilih adalah:
1. Sensors
Dari tipe data sensor kita dapat melihat beberapa informasi, diantaranya adalah serial number dari FDU tempat geophone dipasangkan, nomor lintasan, nomor trace, tipe sensor (pada proyek Elnusa A5.43 menggunakan geophone), besar hambatan geophone (Ohm), besarnya noise pada geophone (μV), nilai leakage geophone (MOhm), nilai tilt geophone (%).
2. Instruments
Dari tampilan ini kita bisa melihat nilai-nilai karakteristik dari FDU seperti Serial Number, nomor Line, nomor trace, status Auto Test, besarnya Distorsi (dB), Noise (μV), Common Mode Rejection Ratio (dB), Gain Error (%), dan Phase Error (μs).
3. History
Di History kita dapat melihat Serial Number, nomor Line, nomor trace dari instrumen (Control Module, FDU, LAUX, LAUL) dan juga tanggal beserta waktu alat-alat tersebut terlihat pertama dan terakhir kali pada survey.
C. Histogram View
Kita dapat melihat hasil dari Sensor Tests dan Instrument Test dalam bentuk grafik pada panel utama Histogram View.
0 comments:
Post a Comment