Sunday, June 15, 2008

Pengolahan Data Topografi


Data hasil pengukuran di lapangan kemudian diproses lebih lanjut. Proses data tersebut menggunakan bantuan komputer. Data dari ETS diolah oleh software pemetaan Swift. Hasil perhitungan berupa data koordinat x, y, dan z. Setelah itu kita dapat memperoleh perbedaan antara data teoritik dengan pengukuran di lapangan.
Pemrosesan data ini dilakukan harian, kemudian dikumpulkan menjadi satu poligon yang terikat sempurna maupun tertutup (loop). Pemrosesan harian atau dengan kata lain pasca pengukuran dimaksudkan untuk mengecek hasil ukuran apakah mengalami distorsi atau tidak, dalam hal ini pemrosesan harian bersistem poligon lepas. Apabila mengalami distorsi sampai sejauh mana distorsi yang telah terjadi, apakah masuk toleransi atau tidak. Hal yang paling mendasar adalah pada seismik 3D yang dipertahankan adalah posisi Sp dan trace, di mana toleransi dari tiap titik adalah ± 5 m. Sedangkan pada seismik 2D yang dipertahankan adalah interval dari tiap Sp.
Sumber utama dari data topografi ini adalah hasil pengukuran stake out di lapangan (x,y) dan hasil pengukuran elevasi (z). Adapun data yang menunjang dari data ukuran utama ini adalah data sun shot (di awal dan di akhir pengukuran), dan apabila di awal line maka ada koordinat start line.
Pada prinsipnya penghitungan koordinat dalam pekerjaan seismik ini terdiri dari dua sistem penghitungan yaitu poligon terikat sempurna dan poligon tertutup. Tidak ada perbedaan yang cukup mendasar dari keduanya, hal yang membedakan adalah pada syarat salah penutupnya. Secara teknis line yang diukur harus terikat, apabila di ujung line tidak ada titik kontrol, maka dibuat akses terpendek ke line sebelahnya untuk membuat looping poligon. Hal ini dilakukan untuk melakukan mekanisme kontrol kualitas terhadap data hasil ukuran dengan toleransi yang sudah ditentukan. Sedangkan pada pengukuraan line yang berpotongan (crossing) titik-titik fix dari line-line yang berpotongan saling diikatkan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh koordinat titik-titik crossing melalui mekanisme hitung perataan.
Perataan di atas dilakukan setelah semua hasil ukuran dari tiap seksi dicek dengan toleransi, baik itu melalui pengecekan poligon terikat sempurna maupun dengan poligon loop.

0 comments: