Pada awalnya data seismik direkam dalam common-shot gather. Common-shot gather adalah sekumpulan trace yang mempunyai atau berasal dari satu source point yang sama. Karena pada umumnya pengolahan data seismik dilakukan pada domain common-midpoint (CMP), maka data common-shot gather tadi disusun dan di-sort ke bentuk CMP gather. CMP gather adalah sekumpulan trace yang memiliki titik tengah (midpoint) yang sama. Sebelum proses stacking, masing-masing CDP gather dikoreksi dari efek perbedaan jarak offset yang disebut Normal Move Out (NMO). Sebuah fungsi kecepatan yang disebut stacking velocity dibutuhkan dalam koreksi NMO. Stacking velocity didapat dari sebuah proses yang disebut velocity analysis.
Velocity Analysis adalah perhitungan dan penentuan fungsi kecepatan (stacking velocity) dari pengukuran fungsi velocity normal move out. Perhitungan dibuat dengan mengasumsikan fungsi kecepatan normal moveout (VNMO), menerapkannya ke CDP gather, mengukur koherensi pada fungsi VNMO tersebut, dan mengubah fungsi VNMO untuk mencari koherensi maksimal. Nilai-nilai koherensi ini diukur, dipetakan dan diberi skala warna untuk proses velocity picking. Nilai-nilai koherensi yang telah dikontur disebut juga dengan semblance.
Agar didapatkan nilai kecepatan yang tepat, maka picking velocity harus berdasarkan pada tampilan beberapa panel yang muncul ketika melakukan picking velocity seperti panel Semblance, panel CDP gather, panel Velocity Function Stack (VFS) dan panel Dynamic Function dimana keempat panel tersebut mempunyai fungsi masing-masing yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan kecepatan.
Semblance panel menampilkan nilai-nilai koherensi dari berbagai trace dalam kontur skala warna sebagai fungsi waktu dan kecepatan. Warna kontur merah melambangkan nilai semblance maksimum, sehingga melambangkan juga fungsi kecepatan NMO yang paling tepat untuk mengkoreksi event seismik yang menghasilkan koherensi. Semblance panel digunakan untuk menentukan fungsi stacking velocity, dengan cara memilih nilai-nilai semblance yang paling tepat.
Gather panel juga digunakan dalam menentukan fungsi kecepatan. Gather panel menampilkan super gather dari sejumlah CDP yang telah ditentukan. Super gather didapat dari sejumlah CDP yang masing-masing tracenya di-stack secara common-offset, sehingga menghasilkan hanya satu CDP gather, yaitu super gather.
Panel yang menampilkan deret trace-trace dari beberapa CDP yang telah di-stack disebut panel Velocity Function Stack (VFS). Trace-trace ini dikoreksi untuk NMO dengan masing-masing menggunakan fungsi kecepatan yang berbeda. Panel ini digunakan untuk memilih fungsi kecepatan yang memberi respon data stack yang maksimum. Sehingga panel ini juga bisa dijadikan sebagai referensi untuk melihat hasil koreksi NMO setelah diterapkan nilai kecepatan dari proses picking velocity. Jika fungsi kecepatan yang digunakan tepat, event seismik primer dalam gather panel akan terlihat datar. Jika kecepatan yang digunakan terlalu rendah, maka event seismik primer dalam gather panel akan melengkung ke atas, sedangkan jika kecepatan yang digunakan terlalu tinggi, maka akan melengkung ke bawah
Panel Dynamic Stack menampilkan pendekatan data stack yang dihitung dengan menggunakan fungsi kecepatan yang telah dipilih. Panel ini digunakan sebagai kontrol kualitas (QC) dari fungsi kecepatan yang dipilih. Keempat panel velocity analysis tersebut digunakan sebagai acuan atau patokan dalam menentukan NMO velocity yang paling tepat untuk digunakan dalam proses stacking.
Hasil akhir dari flow ini adalah suatu penampang post-stack, yang biasa disebut brute stack. Penampang ini, pada dasarnya merupakan penampang post-stack yang pertama kali dihasilkan dari suatu pengolahan data seismik dan disebut sebagai stack kasar (“brute stack”) karena belum mendapat efek-efek lain dari pengolahan data seismik. Selain itu, parameter kecepatan yang digunakan dalam brute stack ini juga belum sepenuhnya tepat. Brute stack ini dihasilkan hanya untuk melihat gambaran awal dari suatu event seismik.
Plot XYZ as Points Python
-
#!/usr/bin/python
import numpy as np
import matplotlib.pyplot as plt
data = np.genfromtxt('input2d.txt')
x = data[:,0]
y = data[:,1]
z = data[:,2]
p...
6 comments:
Wah..makin manteb aja nih mas Adrian artikelnya :-),
Tapi flownya belum ada!!. Nah, Insyaallah hari minggu besok saya posting flow seismic processing...hihi. Semakin asyik aja mengenal seismik setelah membaca seluruh artikelnya. *walaupun sy sendiri lom b'kerja*...belajar tanpa henti.
Thx :-)
Siiip...! Ditunggu yah flow-nya.
ini dia flownya: http://asyafe.wordpress.com/2008/07/20/flow-pengolahan-data-seismik/ :-)
NB: my_blog pindah alamat..hehe.
Makasih2.. Numpang baca y! :)
Silahkan Mas... :-) , tp sy masih entry level banget bikin postingannya *kebanyakan hasil saduran sih..hihi*. Tetap eksis untuk dunia seismik.
Thanks,
Syafran.
Aslm...
Lam kenal dariQ...Perkenalkan saya Minarti..
Mas,aq pengen nanya neeh pada tahap supergather khan ada parameter cdp combine tuch y..apa patokan kita untuk nentuin nilainya..???kalau saya ngisi incrementnya 80, apakah kalau combineNya 9 g terlalu kecil or gmana...???
Mohon pencerahannya...
Terima kasih sebelumnya
Post a Comment