Sunday, June 29, 2008

Mengganti Tape Number Pada Seg-D File (Sercel 428XL)

Sering kita mengalami sebuah kasus dimana kita diharuskan untuk membagi file-file Seg-D yang tersimpan pada sebuah tape menjadi dua atau lebih tape.
Misalnya kita punya sebuah tape dengan No. 10 dengan file yang tersimpan sebanyak 100 file. Kemudian kita ingin membagi tape 10 tersebut menjadi dua yaitu tape 10 dan 11 dengan masing-masing tersimpan 50 file. Hal tersebut mudah untuk dilakukan dengan software yang bernama Copy+. Tapi masalahnya adalah, apakah header pada file tersebut juga berubah mengikuti no. tape-nya pada Copy+? Berdasarkan pengalaman saya pada proyek sebelumnya, jawabannya adalah tidak. Tape number pada header Seg-D file tidak akan berubah, tape number akan sesuai dengan setingan Record Setup Labo pada saat perekaman dilakukan.
Namun ada sebuah solusi yang pernah saya lakukan yang mungkin dapat dilakukan. Hal ini pernah saya lakukan dengan menggunakan Sercel 428XL. Hal yang saya lakukan adalah meng-copy file yang ingin saya ubah tape number-nya ke direktori /var/dump/ pada komputer server. Tetapi sebelumnya kita harus setting Record Setup sesuai dengan yang kita inginkan, dan Recorder pada posisi auto. Hal tersebut membuat file yang kita copy akan terekam ulang tetapi dengan header yang berbeda.
Untuk meng-copy file kita harus melalui pc/laptop yang terhubung dengan server melalui jaringan. Software dapat menggunakan LeechFTP/FilleZilla/XManager.

Instrument Resistance Test SN408XL

Tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah ada kegagalan dalam pada channel elektronik akuisisi (tes generator DAC dan ADC converter). Tes ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan menu Test pada workstation 408UL HCI, tetapi secara otomatis akan dilaksanakan setiap kali Line di hidupkan. Hanya hasil yang ditampilkan pada HCI (OK atau ERROR).

Blok diagram sederhana pada Instrument Resistance Test

ADC input terhubung dengan internal test network. Gain pre-amplifier: 1600 mV (0 dB). DAC terhubung dengan internal test network. Filter type 0,8LIN; Sample Rate: 1 ms.

DAC memberikan sebuah sinyal sinusoidal ke internal test network (f = 7,8125 Hz dan Amplitudo = 0,776 × generator FullScale). Input ADC juga terhubung dengan internal test network. Nilai RMS (Vrms), relative terhadap level input ADC, dari sinyal output selama tes dilakukan ditentukan melalui sinyal output Discrete Fourier Transform (DFT) dan Digital Sinyal Processing (DSP) (untuk frekuensi sinyal input). Jika nilai RMS dari tegangan dan arus output dari test generator DAC diketahui, maka nilai yang terukur oleh ADC converter (InstRes) dapat dihitung dengan persamaan berikut:


Dimana: NomIDac = 500,0 µA
SineModRate = 0,776
InstRes dalam Ω

Nilai teoritis dari resistance (TheoretRes) dihitung dengan menggunakan faktor koreksi melalui proses kalibrasi. Kesalahan relatif, RelInstResError, (%) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:


Status Error akan muncul apabila relative error berada di luar nilai yang diperbolehkan.
Thursday, June 26, 2008

Instrument Test Sercel SN408XL

Instrument test dilakukan untuk memeriksa apakah instrumen, field digitilizer unit, yang digunakan dilapangan dalam keadaan baik atau tidak. Seluruh instrument yang ingin dites harus tersambung dengan 408XL. Seluruh field digitilizer unit dites dengan parameter-parameter record length: 5 s, dan Sample Rate: 2 ms. Spesifikasi-spesifikasi hasil tes adalah:
- Max. Distortion : -103 dB.
- Min. Common-Mode Rejection : 100 dB.
- Max. Gain error : 1.0 %.
- Max. Phase error : 20 s.
- Max. Noise (0dB gain, 1600 mV scale) : 0.7 V.
- Max. Noise (12dB gain, 400 mV scale) : 0.25V.
- Min. Crosstalk rejection: 110 dB.
Ada bermacam-macam intsrument test yang dilakukan, diantaranya adalah daily instrument test, monthly instrument test, dan end of job instrument test.

1. Daily Instrument Test
Daily instrument test dilakukan setiap hari sebelum perekaman dilakukan. Instrumen yang dites adalah seluruh instrumen yang akan digunakan pada hari itu. Parameter gain dan filter type yang digunakan pada instrument test sesuai dengan parameter-parameter produksi, yaitu fix gain G1: 1600 mV (0 dB), dan fiter type 0,8N Minimum Phase.

2. Monthly Instrument Test
Monthly instrument test dilakukan setiap bulan. Instrumen yang dites adalah seluruh instrumen yang digunakan pada proyek. Berbeda dengan daily instrument test, monthly test dilakukan sebanyak empat kali dengan parameter yang berbeda-beda. Parameter gain dan filter type yang digunakan pada monthly instrument test adalah:
1. Fix gain G1: 1600 mV (0 dB), filter type 0,8N minimum phase.
2. Fix gain G2: 400 mV (12 dB), filter type 0,8N minimum phase.
3. Fix gain G1: 1600 mV (0 dB), filter type 0,8N linear phase.
4. Fix gain G2: 400 mV (12 dB), filter type 0,8N linear phase.

3. End of Project Instrument Test
Pada prinsipnya end of project instrument test sama dengan monthly instrument test, hanya saja end of job instrument test dilakukan pada setelah perekaman berakhir.

Blok diagram sederhana dari rangkaian di dalam FDU ketika kita melakukan instrument test atau sensor test dengan menggunakan HCI, TMS408 workstation, atau LT408

Di dalam rangkaian setiap FDU terdapat sebuah generator arus (Digital-to-Analog Converter), dan sebuah test network. Input yang masuk pada channel akuisisi akan dipilih berdasarkan jenis tes yang dilaksanakan:
1. sinyal dari sensor (contohnya Noise test)
2. sinyal dari sensor dan DAC (contohnya Tilt test)
3. sinyal dari DAC dan test network (contohnya Gain test)
Sinyal tes yang dibutuhkan (tegangan DC, gelombang sinusoidal atau pulsa) daihasilkan oleh DAC FDU dari sinyal digital standar yang tersimpan pada LAU.
Tegangan output maksimum adalah 2828 mV pada gain G1600 dan 707 mV untuk gain G400 (arus DAC maksimum × RNetwork; RNetwork = 4 kΩ atau 1kΩ). Frekuensi test yang tersedia pada DAC adalah: 7,8125 Hz; 15,625 Hz; 31,25 Hz; 62,5 Hz; 125 Hz; 250 Hz; 500 Hz dan 1000 Hz. Besarnya sinyal input yang masuk ke DAC bergantung pada gain pre-amplifier yang dipilih (1,6√2for 0 dB, 0,4√2 for 12 dB).
Tahapan tes dikomposisikan dengan beberapa langkah yang berbeda:
1. Transient step untuk rangkaian analog: Beginning time (Tb) dan End time (Te).
2. Measurement steps (Tm), lamanya tergantung pada tipe dari tes, tipe filter dan sample rate.


Baca Juga:

  • Instrument Noise Test (Sercel SN408XL)
  • Instrument Gain & Phase Test (Sercel SN408XL)
  • Instrument Resistance Test (Sercel SN408XL)
  • Instrument Distortion Test (Sercel SN408XL)
  • Instrument CMRR (Sercel SN408XL)
  • Instrument Crosstalk (Sercel SN408XL)
  • Instrument Pulse (Sercel SN408XL)
  • Tuesday, June 24, 2008

    Peripherals

    1. Tape Drive

    Tape cartridge dapat digunakan sebagai sebuah media magnetik pada sistem 408XL untuk perekaman dalam format demultiplex. Dengan menggunakan cartridge drive kita dapat merekam pada sebuah cartridge tape 3480 IBM secara langsung di lapangan. Untuk perekaman dengan drive ganda, sebuah perangkat lunak standar menyediakan perekaman alternatif atau secara simultan tanpa dibutuhkan alat tambahan.

    2. Plotter

    Sebuah plotter dapat dihubungkan ke 408XL untuk menampilkan hasil perekaman data seismik pada kertas. Plotter dapat digunakan dengan model read-after-write atau dengan play-back. Sebuah CMXL dapat menggunakan dua buah plotter. Plotter yang digunakan pada proyek A5.43 adalah Veritas 12.

    3. Real-time Quality Control (SQC-Pro)

    Dengan menggunakan SQC-Pro, sebuah perangkat lunak Quality Control seismik secara on-line, Quality Control yang secara barlanjut dapat dilakukan secara paralel dengan akuisisi data tanpa memperlambat pengoperasian pada pengambilan data 2-D maupun 3-D.

    Control Module SN408XL

    Control Module SN408XL

    CMXL terdiri dari sebuah unit 408XL dan sebuah perangkat lunak PRM. Fungsi utama dari sebuah modul 408XL adalah:
    1. sebagai interface antara central control unit dengan perangkat elektronik di lapangan.
    2. Menghasilkan Firing Order dan menerima Time break.
    3. Mengatur dan mengontrol line.
    4. Mengontrol auxiliary line.
    5. Mengumpulkan data dari perangkat elektronik lapangan.
    6. Mengumpulkan data dari status sistem yang akan dikirim kembali ke HCI.

    Tampilan Belakang CM SN408XL

    Perangkat lunak PRM dapat dipasang pada workstation HCI, atau untuk kapasitas yang lebih besar dapat disimpan pada terminal terpisah. PRM memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah:
    1. Menformat data dari atau ke cartridge drive, plotter dan SQC-Pro.
    2. Mengedit noise.
    3. Correlation dan stacking.
    Sebuah 408XL mempunyai spesifikasi-spesifikasi sebagai berikut:
    1. Temperatur penyimpanan: -40 sampai 70ºC.
    2. Temperatur operasi: 0 sampai 40ºC.
    3. Daya yang dibutuhkan: 110/220 V, 50/60 Hz, 450 W.
    4. Konsumsi daya:
    - 53 W dengan 1 pasang LCI/LMP
    - 95 W dengan 2 pasang LCI/LMP
    - 136 W dengan 3 pasang LCI/LMP
    - 178 W dengan 4 pasang LCI/LMP
    - 219 W dengan 5 pasang LCI/LMP
    5. Kelembapan: 20-80%.
    6. Berat:
    - Rack-mount: 23,5 Kg.
    - Standalone (dengan penutup): 38 Kg.
    7. Ukuran (H×W×D)
    - Rack-mount: 355 × 480 × 560 mm.
    - Standalone (dengan penutup): 460 × 580 × 720 mm.
    Setiap modul 408XL dilengkapi dengan:
    1. Sebuah APPA4 (power supply)
    2. Paling sedikit sebuah LCI (Line Control Interface)
    3. Paling sedikit sebuah LMP_S (Line Memory Processor and SCSI)
    4. Sebuah nomor dari board LCI/LMP_S yang tergantung dari kapasitas maksimum dari sistem.

    Untuk koneksi dengan 408XL kabel yang digunakan adalah:
    1. UTP (10BaseT) straight, untuk menghubungkan ethernet switch dengan PRM, HCI, dan 408XL.
    2. RJ45 (10 Base T) twisted wire, untuk menghubungkan PRM dengan real-time Quality Control (SQC-Pro).
    3. VHDCI – SCSI3, 1,5 m yang di suplai dengan board SCSI. Dengan tambahan sebuah adapter. Digunakan untuk menghubungkan tape drive dengan PRM.
    4. Kabel DB37, VERSATEC Long Line interface, menghubungkan antara PRM dengan plotter.
    5. VHDCI – SCSI3, 1,5 m yang di suplai dengan board SCSI. Dengan tambahan sebuah adapter. Digunakan untuk menghubungkan antara PRM dengan 408XL.

    Human Control Interface (HCI)

    Operator dapat mengontrol keseluruhan keseluruhan sistem dengan melalui sebuah Human Computer Interface (HCI) yang terbuat dari sebuah workstation dengan sebuah monitor dengan resolusi tinggi, sebuah keyboard, dan sebuah mouse.
    Pada Sercel SN408XL Human Control Interface (HCI) menjadi satu kesatuan dengan sebuah processing module (PRM). PRM yang digunakan adalah sebuah workstation Sun Blade 2000.
    Fungsi utama sebuah HCI adalah:
    1. Untuk mengontrol pengoperasian, mengatur parameter, mengubah dan menampilkan keseluruhan sistem.
    2. Menampilkan keseluruhan perangkat elektronik yang terhubungkan dengan central control unit, termasuk auxiliary dan shot point.
    3. Memilih dan mengatur spread, memonitor energi sebelum dan selama penembakan.
    4. Menampilkan aktifitas dari keseluruhan sistem.
    5. Menampilkan, menganalisa dan menyimpan hasil tes dari spread.
    6. Membukukan secara otomatis data dari observer report.
    7. Menampilkan grafik perencanaan posisi sumber dan penerima.
    8. Menampilkan atribut sumber dan penerima dengan kode pewarnaan.
    9. Mencetak semua parameter, dan hard copy dari laporan produksi harian dengan menggunakan printer standar yang dipasangkan pada HCI.
    10. Melakukan acceptance test dari central control unit secara otomatis.
    Parameter yang dimasukkan melalui HCI akan di-download ke modul CMXL.

    Port Belakang PRM
    Thursday, June 19, 2008

    Central Control Unit (Labo) SN408XL

    Central Control Unit 408XL menggunakan UNIX sebagai sistem operasinya. Human Control Interface atau HCI adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadinya interaksi antara Central Control Unit (CCU) dengan operator. Akuisisi data dapat dengan menggunakan satu atau dua modul akuisisi CMXL untuk mencapai kapasitas maksimum yang mencapai 20.000 channel pada Sample Rate 2 ms.
    Perekaman, plotting, proses correlation dan stack dilakukan oleh sebuah software tambahan pada PRM atau Processing Module. PRM berkomunikasi dengan unit-unit lainnya dengan menggunakan bus SCSI. HCI berhubungan dengan modul-modul lainnya dengan menggunakan jaringan ethernet. Data yang mentah atau yang sudah diproses direkam pada sebuah media magnet (cartridge drive). Proses filterisasi secara digital dapat dilakukan pada data yang direkam atau data yang di-playback, untuk menampilkan notch-filtered atau bandpass-filtered dari trace seismik pada sebuah plotter.
    Peralatan tambahan seperti printer atau plotter dapat dihubungkan dengan central control unit untuk menyediakan hard copy dari data, log operasi, dan parameter-parameter. Central control unit mempunyai kemampuan untuk menampilkan sebuah monitor noise dari keseluruhan spread dengan real time, tanpa adanya delay atau data yang hilang karena proses yang tersegmentasi.
    Dengan menggunakan SQC-Pro, sebuah perangkat lunak Quality Control seismik secara on-line, Quality Control yang secara barlanjut dapat dilakukan secara paralel dengan akuisisi data tanpa memperlambat pengoperasian pada pengambilan data 2-D maupun 3-D.


    Baca Juga :

  • Human Control Interface
  • Control Module SN408XL
  • Peripheral
  • Wednesday, June 18, 2008

    Penyimpanan Data (Sercel SN408XL)

    Penyimpanan data dilakukan pada dua buah tape. Perekaman tape menggunakan Cartridge Drive yang terhubung dengan Processing Module (PRM). Pada Cartridge Drive tersebut terdapat dua buah device, dimana masing-masing device untuk merekam pada satu tape.
    Sebelum perekaman dilakukan, harus ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah:
    1. Cartridge Drive sudah dibersihkan dengan menggunakan cleaner sehingga tidak terjadi kegagalan dalam perekaman karena Cartridge Drive kotor.
    2. Tape yang akan direkam sudah dimasukkan ke dalam Cartridge Drive dan dalam keadaan Ready.
    3. Pengaturan Recorder pada posisi Data.
    4. Memeriksa apakah nomor tape dan Record Number sudah sesuai.
    5. Setelah penembakan harus diperhatikan indikator Recorder apakah perekaman dapat berlangsung dengan baik atau tidak.

    Tampilan menu Records Setup

    Dengan menggunakan Record Setup kita dapat mengatur Record Number dan Test Record Number, nomor tape, dan juga jumlah file maksimum dalam setiap tape. Test Record Number digunakan untuk penomoran file Instrument Test. Apabila kita memasukkan angka 202 pada Record Number, maka file pertama akan memiliki nomor 202 dan file berikutnya akan secara otomatis naik satu nilai menjadi 203 dan begitu seterusnya, begitu juga halnya dengan Test Record Number. Setiap harinya Test Record Number akan dimulai dengan angka 9001. Namun pada Record Number akan melanjutkan angka pada hari sebelumnya.
    Panel Recorder digunakan untuk mengontrol perekaman. Untuk dapat merekam pada tape, kita harus memilih pilihan “Record on Tape” pada panel Install. Dengan menekan “MANUAL” maka akan mengaktifkan tombol kontrol (INIT, EOF, AGAIN, dan PLAYBACK) dan akan mengisolasi tahap recorder pada 408XL. Maka akuisisi data akan tertahan sampai Recorder dipindahkan ke posisi AUTO kembali.

    Tampilan window Recorder

    Dengan memilih “AUTO” akan menghubungkan recorder stage ke stage sebelumnya pada 408XL. SCSI bus dapat dihubungkan sampai dengan empat buah recorder. Ketika sebuah recorder terhubungkan dengan bus dan dihidupkan, sebuah lampu indikator akan muncul pada panel “Device”. Lampu indikatornya ialah:
    - Lampu indikator tidak muncul: hal ini mengindikasikan kalau recorder tidak terhubungkan atau belum dinyalakan.
    - Lampu indikator merah: hal ini mengindikasikan recorder sudah terhubungkan dan sudah dinyalakan, tetapi cartridge belum dimasukkan.
    - Lampu indikator jingga: hal ini mengindikasikan recorder sudah terhubungkan dan sudah dinyalakan, dan cartridge sudahdimasukkan.
    - Lampu indikator hijau: hal ini mengindikasikan recorder sudah terhubungkan dan sudah dinyalakan, cartridge sudahdimasukkan, dan sedang digunakan untuk perekaman.
    Ketika kita memilih ”MANUAL” maka pengoperasian secara manual seperti EOF, AGAIN, dan PLAYBACK akan aktif.
    1. EOF
    Dengan memilih tombol ini maka akan menyebabkan End of File kedua yang akan ditulis setelah file terakhir. Sebuah EOF akan secara otomatis tertulis pada akhir setiap record. EOF yang kedua diinterpretasikan sebagai akhir dari tape. Hal ini akan menyebabkan file count berubah kembali menjadi 0.
    End of Tape juga akan secara otomatis muncul apabila jumlah file yang terekam pada tape sudah mencapai batas maksimum yang telah ditentukan.

    2. AGAIN
    Dengan memilih tombol ini akan menyebabkan record yang sama akan ditulis kembali ke tape yang baru, contohnya ketika terjadi kegagalan untuk menulis record secara keseluruhan.
    Ketika tombol “DATA” aktif, dengan menekan tombol AGAIN akan menyebabkan record akan ditulis kembali ke dalam tape. Tetapi dengan tombol “TBP” yang aktif, maka dengan menekan tombol AGAIN akan menyebabkan record di-playback pada monitor record. Dengan tombol “File” yang aktif, dengan menekan tombol “AGAIN” akan membuka MEDIA VIEW yang menampilkan disk space yang tersedia, dan menampilkan nama dan ukuran file yang sudah disimpan.

    3. PLAYBACK
    Dengan menekan tombol PLAYBACK akan menampilkan sebuah kotak dialog yang memungkinkan kita untuk memilih jenis Playback yang kita inginkan.

    Tampilan menu Playback pada window Recorder

    Tipe-tipe dari Playback yang tersedia adalah:

    1. Last Record
    Digunakan untuk melakukan playback pada record yang sebelumnya. Tape akan mencari header dengan Record Number yang sesuai dengan Record Number dari file terakhir yang direkam. Last Record juga berfungsi untuk memposisikan record terakhir pada akhir dari tape.

    2. Next Record
    Next Record digunakan untuk melakukan playback pada record berikutnya.

    3. Forward
    Forward digunakan untuk melakukan playback terhadap record yang berada setelah posisi di tape pada saat itu.

    4. Backward
    Sedangkan Backward digunakan untuk melakukan playback terhadap record yang berada di posisi sebelumnya.

    Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah pengemasan tape hasil perekaman yang ingin dibawa ke Basecamp. Setiap tape harus diberikan identitas seperti nomor tape, tanggal perekaman, dan Record Number pada tape. Tape sangat rentan terhadap medan magnet. Apabila tape terkena medan magnet yang cukup besar maka data yang berada pada tape dapat rusak, sehingga tape harus dilindungi dari medan magnet. Tape hasil perekaman harus dibungkus dengan alumunium foil agar tidak dapat ditembus oleh medan magnet. Kendaraan yang membawa tape tidak diperbolehkan menyalakan radio karena akan speaker yang menyala akan menghasilkan medan magnet. Tape juga harus dihindarkan dari medan magnet lainnya seperti radio HT.